Rabu, 07 Oktober 2015

Sebujur Jenazah



Sebujur  Jenazah

Jemari lusuh lunglai
Dingin dan kaku
Terlipat didada yang sesak

Tak ada derap langkah  detak jantung
Lengkingan jantung berteriak
Desahan nafasmu yang terengah

Tak terdengar lagi gelak tawa
Canda yang memecah serambi gubuk
Canda tawa yang terlontar ke  telinga
Yang menusuk,mengiris liang telinga
Saat kau duduk disana…

Wajahmu pucat pasi
Tiada lagi cerita,tawa dan murka
Semua  telah berakhir,
Semua telah berlalu,

Saat ku sentuh keningmu,
Tiada kehangatan kurasa,
Air mataku melonjak,
Menerjang pelupuk mataku
Saat ku dapati
Pamanku telah pergi selamanya.

Karya: hendra bahari singkawang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar