Senin, 12 Juni 2017

RINGKASAN JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE

Ringkasan Jurnal
Alih Kode campur kode



OLEH
HENDRASIUS
NIM 11308504140059

MATA KULIAH SEMINAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP SINGKAWANG
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
JURNAL I

A.    Judul Penelitian         :
Campur Kode Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia pada Dialog antara Penyiar dan Pendengar Acara Balada Dangdut di Stasiun Radio Suka Adiswara Jember
B.     Latar belakang
Adanya Penggunaan dua bahasa atau lebih dapat menimbulkan terjadinya kontak bahasa. Melalui kontak bahasa tersebut dapat menimbulkan terjadinya peristiwa-peristiwa kebahasaan seperti campur kode. Dialog antara penyiar dan pendengar acara Balada Dangdut di Stasiun Radio Soka Adiswara Jember merupakan salah satu fenomena campur kode yang sering dijumpai pada peristiwa tutur informal.
C.    Masalah
1.   Bagaimanakah bentuk campur kode bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada dialog antara penyiar dan pendengar acara Balada Dangdut di Stasiun Radio Soka Adiswara Jember?
2.   Siapakah agen pengontak bahasa yang mendorong terjadinya campur kode bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada dialog antara penyiar dan pendengar acara Balada Dangdut di Stasiun Radio Soka Adiswara Jember?
3.   Faktor apakah yang melatarbelakangi terjadinya campur kode bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada dialog antara penyiar dan pendengar acara Balada Dangdut di Stasiun Radio Soka Adiswara Jember?
D.    Metode penelitian
Metode Penelitian yang digunakan berupa Penelitian Kualitatif.
E.     Metode  pengumpulan data
Metode yang dipilih dalam pengumpulan data  yaitu metode simak dan metode angket (questioner). Dalam penelitian ini, metode simak menggunakan dua teknik yaitu teknik sadap dan SLBC( Simak Libat Cakap).
F.     Metode analisis
(1) Seleksi Data,
(2) Pengodean Data,
(3) Pemeriksaan Keabsahan Data,
(4) Pengklasifikasian Data,
(5) Pendeskripsian Data.
G.    Instrument/ alat pengumpul data
1.      Kartu Data
2.      Angket Data
H.    Hasil
1.      Bentuk campur kode bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada dialog antara penyiar dan pendengar acara BD di Stasiun Radio Soka Adiswara Jember meliputi: campur kode berbentuk kata (terdiri dari kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk), frasa, klausa, baster, dan ungkapan atau idiom.
2.      Agen pengontak bahasa yang mendorong terjadinya campur kode bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia cenderung didominasi oleh pendengar.
3.      Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada dialog antara penyiar dan pendengar acara BD di Stasiun Radio Soka Adiswara Jember meliputi: a) faktor keakraban, b) faktor permintaan, c) faktor kebanggaan terhadap daerah, dan d) faktor penghormatan.






JURNAL    2


A.    Judul Penelitian
Alih Kode dan Campur Kode pada Tuturan Penyiar Acara Campursari Radio Pesona FM.
B.     Latar belakang
Manusia melakukan proses interaksi dengan sesamanya, dapat memakai lebih dari satu bahasa. Akibatnya terjadi kontak antarbahasa. Salah satu fenomena kontak bahasa adalah adanya alih kode dan campur kode. Masalah campur kode dan alih kode dari bahasa satu ke bahasa lain memang sulit untuk dihindari dan selalu ada sepanjang penutur masih menggunakan bahasa itu secara bergantian.
C.    Masalah
Mendeskripsikan jenis-jenis alih kode dan campur kode pada tuturan penyiar campursari radio Pesona FM.
D.    Metode penelitian
Metode Kualitatif
E.     Metode  pengumpulan data
Metode simak dan tehnik rekam catat.
F.     Metode analisis
Tehnik analisis deskriptif
G.    Instrument/ alat pengumpul data
Alat bantu tape recorder
Kartu data.
H.    Hasil
Secara keseluruhan jenis alih kode yang terjadi pada tuturan penyiar acara campursari radio Pesona FM adalah jenis alih kode intern. Alih kode ini terjadi antarbahasa dan antartingkat tutur (undha usuk). Alih kode antarbahasa muncul sebanyak 25 kali, yaitu alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa sebanyak 8 kali dan meliputi 1) alih kode antarbahasa yaitu bahasa Jawa ke bahasa Indonesia (50%) dan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa (23,6%). 2) alih kode antartingkat tutur (undha-usuk basa) yaitu dari ragam krama ke ragam ngoko (17,6%) dan sebaliknya, dari ragam ngoko ke ragam krama (8,8%). Jenis campur kode yang muncul pada tuturan penyiar acara campursari radio Pesona FM adalah 1) campur kode ke dalam (88,1%) dan alih kode ke luar (11,9%). Alih kode ke dalam meliputi campur kode antara kode bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Alih kode ke luar meliputi campur kode antara bahasa Jawa dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris dan bahasa Arab. Alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia sebanyak 17 kali. Alih kode antartingkat tutur (undha usuk basa) terjadi pada ragam ngoko dan ragam krama sebanyak 6 kali dan ragam krama ke ragam ngoko sebanyak 3 kali.  














JURNAL 3

A.    Judul Penelitian
Alih Kode dan Campur Kode dalam Siaran Radio: Analisis Sosiolinguistik
B.     Latar belakang
Dalam siaran radio sering dijumpai penggunaan bahasa kreatif oleh para penyiar. Mengingat bahwa isi pesan dalam siaran radio hanya didengar secara sekilas , maka bahasa yang dipergunakan hendaknya memenuhi formula easy listening, yaitu susunan kalimant yang apabila diucapkan enak didengar dengan mudah dipahami. Alih kode dan campur kode sering dijumpai dalam siaran radio. Alih kode dan campur kode merupakan salah satu wujud kreatifitas penyiar dalam penggunaan bahasa. Alih kode dan campur kode memiliki tujuan tertentu.
C.    Masalah
Faktor  penyebab alih kode dan campur kode yang dominan di Radio Yasika FM Yogyakarta.
D.    Metode penelitian
Deskriptif kualitatif
E.     Metode  pengumpulan data
Tehnik rekam langsung, Naskah dan kaset.
F.     Metode analisis
Analisis deskriptif, selektif data dan pengklasifikasian data.
G.    Instrument/ alat pengumpul data
Tape recorder/Hp, buku data.
H.    Hasil
Faktor penyebab alih kode yang didominasi di radio Yasika adalah adanya perubahan topic atau pokok pembicaraan dan perluasan pendengar. Namun  di radio ini juga terdapatsatu mata acara khusus yang mempergunakan bahasa inggris secara dominan dengan  tidak menutup kemungkinan adanya alih kode  ke bahasa Indonesia untuk hal-hal yang bersifat pemberitahuan. Selain itu peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadibiasanya secara beruntun. Campur kode yang ada di radio yasika terjadi dari adanya penyisipan unsur-unsur dari bahasa inggris.  Adanya unsur penyisipan bahasa inggris tersebut menggambarkan bahwa penyiarnya memiliki pendidikan tinggi, orang masa kini, mempunyai hubungan luas dan untuk meningkatkan gengsi sehingga campur kode berkaitan dengan masalah status sosial.


















JURNAL 4
A.    Judul Penelitian        
Campur Kode dalam  Bahasa Indonesia pada Acara “ Komentar Rakyat” di Stasiun Radio Prosalina Jember
B.     Latar belakang
Campur kode merupakan fenomena digunakannya serpihan-serpihan dari bahasa lain ke dalam bahasa tertentu. Campur kode pada umumnya terjadi pada situasi masyarakat dwibahasa dan situasi non formal. Salah satu peristiwa tutur yang menunjukkan fenomena campur kode adalah siaran radio seperti acara Komentar Rakyat di stasiun radio Prosalina Jember.
C.    Masalah
(1) Proses campur kode dalam bahasa Indonesia pada acara “ Komentar
      Rakyat” di Stasiun Radio Prosalina Jember,
 (2) Faktor yang melatar belakangi terjadinya campur kode dalam bahasa       
       Indonesia pada acara” Komentar Rakyat” di Stasiun Radio Prosalina  
       Jember.
D.    Metode penelitian
Deskriptif dengan rancangan penelitian kualitatif.
E.     Metode  pengumpulan data
teknik rekam, teknik simak dan catat, teknik wawancara.
F.     Metode analisis
Tehnik analisis deskriptif
G.    Instrument/ alat pengumpul data
Alat Perekam, Lembar Pertanyaan Kartu Data
H.    Hasil
Proses campur kode bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia meliputi sembilan penyisipan konstituen tunggal, tujuh penyisipan konstituen ganda berdampingan, tujuh alternasi penandaan, tujuh alternasi penggandaan, dua leksikalisasi kongruen peralihan kategori idiom.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam penggunaan bahasa Indonesia meliputi 1) faktor kedaerahan, 2) faktor keterbatasan ungkapan dalam bahasa Indonesia, 3) faktor pergaulan, 4) faktor kecendekiaan.
JURNAL 5

A.    Judul Penelitian        
Campur Kode Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jawa pada Siaran Radio Jampi Sayah di Radio SKB POP FM Gombong
B.     Latar belakang
Manusia melakukan proses interaksi dengan sesamanya, mereka dapat memakai lebih dari satu bahasa. Akibatnya, terjadi kontak antar-bahasa. Salah satu fenomena kontak bahasa adalah adanya alih kode dan campur kode. Selain itu, campur kode juga terdapat dalam media.
C.    Masalah
(1)   Mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa kata;
(2)   Mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa frasa;
(3)   Mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa baster;
(4)   Mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa pengulangan kata;
(5)   Mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa idiom; dan
(6)   Mendeskripsikan wujud campur kode yang berupa klausa.
D.    Metode penelitian
Penelitian Deskriftif Kualitatif
E.     Metode  pengumpulan data
Teknik wawancara bertahap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam dan tenik catat
F.     Metode analisis
Teknik deskriptif, hasil analisis berupa deskripsi kalimat.
G.    Instrument/ alat pengumpul data
Peneliti itu sendiri
Alat tulis dan alat rekam
H.    Hasil
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi kalimat, dan selanjutnya data diterjemahkan dan dianalisis. 1. hasil analisis (1) campur kode yang berwujud kata berjumlah 53 buah; (2) campur kode yang berwujud frasa berjumlah 22 buah; (3) campur kode yang berwujud baster berjumlah 9 buah; (4) campur kode yang berwujud pengulangan kata berjumlah 19 buah; (5) campur kode yang berupa idiom berjumlah 13 buah; dan (6) campur kode yang berwujud klausa berjumlah 24 buah.



















JURNAL 6
A.    Judul Penelitian                                                                :
An Analysis Of Code Switching And Code Mixing Used By Radio Announcers At L-Bass Radio 96. 7 Mhz Iain Bengkulu
B.  Latar belakang
Fenomena alih kode (code switching) dan campur kode (code mixing) adalah salah satu dari berbagai konteks sosial yang dapat membantu interaksi manapun dengan transisi dari satu bahasa ke bahasa lain.
C.    Masalah
Mengidentifikasi bagaimana alih kode dan kode pencampuran digunakan oleh penyiar radio di L-bass IAIN Bengkulu berdasarkan teori Hoffman.
D.    Metode penelitian
Penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif.
E.  Metode  pengumpulan data
Teknik merekam dan transkripsi
F.     Metode analisis
Deskriptif kualitatif, Data dikumpulkan dengan teknik merekam dan kemudian penulis mentranskripsi rekaman ke dalam kertas.
G.    Instrument/ alat pengumpul data
Alat perekam, kartu data, buku catatan.
H.    Hasil
bahwa sebagian besar peserta menggunakan semua jenis alih kode dan campur kode. Dalam penggunaan alih kode, sebagian besar penyiar menggunakan antar-setential 40, 42%, dan dalam penggunaan campur kode intra-sentential 53, 41% lebih tinggi dari jenis lainnya. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alih kode dan campur kode oleh penyiar dari radio L-bass  dalam program “Fun Dengan bahasa Inggris" dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu usia, gaya dan kelas sosial. Penyiar juga menggunakan semua jenis alih kode dan campur kode untuk membuat program menjadi lebih menarik.



JURNAL 7

A.    Judul Penelitian   : 
Alih Kode dan Campur Kode pada Tuturan di Pertelevisian Indonesia (Code Mixing and Code Swtiching on The Speech of Indonesian Television)
B.  Latar belakang
Masalah alih kode dan campur kode dari bahasa satu ke bahasa lain memang sulit untuk dihindari dan selalu ada sepanjang penutur masih menggunakan bahasa itu secara bergantian. Peralihan kode dan campur kode dapat ditemukan dalam pemakaian bahasa secara lisan maupun tulisan, secara lisan dapat dilihat pada percakapan sehari-hari, formal maupun tidak formal seperti di sekolah, jalan, kantor, dan media elektronik. Selanjutnya, secara tertulis alih kode dan campur kode terlihat pada pemakaian bahasa di media cetak seperti, surat kabar, majalah, novel, dan cerpen. Pada kesempatan ini, penulis akan melihat alih kode dan campur kode secara lisan melalui media elektronik yakni televisi di Indonesia.
Pemakaian alih kode dan campur kode pada media elektronik khususnya televisi di Indonesia sangat jelas terlihat pada pembawa acara televisi, para juri dan peserta lomba menyanyi di beberapa stasiun yang ada. Tak dimungkiri bahwa melalui media televisi orang dapat berkomunikasi sekaligus mendapatkan hiburan. Akan tetapi, secara tidak sadar media ini pula dapat membawa pengaruh negatif khususnya terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
C. Masalah
Mendeskripsikan alih kode dan campur kode yang digunakan oleh para penutur di beberapa acara pertelevisian indonesia.
D. Metode penelitian
     Deskriptif kualitatif.
E.  Metode  pengumpulan data
     Metode simak, dengan teknik rekam dan catat.
F.  Metode analisis
Kualitatif
G. Instrument/ alat pengumpul data
                 Kartu Data, Alat Perekam, Buku Catatan
H. HASIL
        Secara umum alih kode dan campur kode yang terjadi pada tuturan pembawa acara, para juri, dan peserta di pertelevisian Indonesia adalah bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Jawa, dan bahasa Makassar. Hal tersebut terjadi karena penutur merupakan seorang yang multilingual dan situasi terjadinya tuturan dalam keadaan informal. Alih kode dalam tuturan pertelevisian di Indonesia adalah dari bahasa asing ke
bahasa Indonesia. Selanjutnya, campur kode terjadi pada tataran campur kode ke dalam dan ke luar melalui penyisipan bentuk kata, frasa, bentuk perulangan, dan bentuk ungkapan. Campur kode ke dalam atau inner code-mixing adalah bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dan ke bahasa Makassar. Sementara, campur kode ke luar atau outer code-mixinga dalah dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan ke bahasa Arab.









JURNAL 8

A.    Judul  Penelitian      :
Code Mixing Used By Radio Broadcaster (A Case Study At Ardan Radio 105.9 Bandung)
B.     Latar belakang
Our country is a multilingual society where many people have more than one language, the linguistic phenomenon of combining two or mixing of two or more languages or languages that are usually may occur within a multilingual setting where speakers share more than one language in the conversation.
C.    Masalah
Investigated the definition and type of code mixing,that used by Ardan Radio.
D.    Metode penelitian
Descriptive qualitative method.
E.     Metode  pengumpulan data
Interview and recorded speech
F.     Metode analisis
He collected data were transcribed, identified, classified, and analyzed based on percentage categories using Gay’s theory
G.    Instrument/ alat pengumpul data
            HP
H.    Hasil
The results of this research showed that when Ardan Radio broadcasters were broadcasting music program, they used outer code mixing (54,32%) and inner code mixing (45,68%) their of conversation.



JURNAL 9
A.    Judul Penelitian
Code-Mixing In Urdu News Of A Private Pakistani Channel: A Case
Study
B.     Latar belakang
Pakistan’s national language is Urdu, besides Urdu many regional languages are spoken; giving a multilingual status to the country. At the same time English being an official language enjoys a supreme status in the society. This supremacy of English Language, imperialism of western culture, negligence of the government in making a language policy, the attitude and response of the society towards English Language has originated the phenomenon of code-mixing in publics daily communication .
C.    Masalah
1. Is code-mixing prevalent in Urdu News bulletin broadcasted on the Channel under study? If so, to what extent?
2. What type of code-mixing is used in the News and at what level?
3. Is Urdu language sufficient enough to give equivalent of the Inserted English language words
D.    Metode penelitian
Qualitative approach.
E.     Metode  pengumpulan data
Audio-video recordings of news aired on a private news
channel.
F.     Metode analisis
Descriptions analysism
G.    Instrument/ alat pengumpul data
Recording instrument, questions for interview.
H.    Hasil
English words do have their equivalents in Urdu language and should be used instead. Moreover, there is a need of making  language policy for the news as they are formal and viewed all over the world.
JURNAL 10

A.    Judul Penelitian:
Code-mixing in the FM Radio in Bangladesh: A Sociolinguistic Observation
B.     Latar belakang
 In this age of globalization, the world is gradually becoming a small village and the linguistic freedom is also getting unbound. Moreover, a group of modern linguists have come out with liberal notions to accredit any sort of linguistic diversity such as code-mixing, diglossia, nativization etc. This liberal linguistic practice is seen in various domains such as electronic and print media of Bangladesh.
C.    Masalah
explore the extent to which code-mixing is done in Urdu news of  a  private news channel, if any and  to find out the equivalent words in Urdu language.
D.    Metode penelitian
Descriptions conduct the research.
E.     Metode  pengumpulan data
Recording/Perekaman ,
Interview/Wawancara
F.     Metode analisis
The collected data have been analyzed in excel. The figures in the diagram charts are explained with the help of information provided by the respondents.
G.    Instrument/ alat pengumpul data
A mobile phone
Questions interview
H.    Hasil
Code-mixing will also move on until and unless the conflict is synthesized by the judgment of time.
Nama               : HENDRASIUS
Kelas               : VI C PBSI
Mata Kuliah    : Seminar
Dosen              : Harries Pribady, M.Pd.



Judul Proposal :
ALIH KODE CAMPUR KODE PADA BAHASA PENYIAR RADIO DIAROS DUTA SWARA SINGKAWANG.”

Masalah           :

1.      Bagaimana bentuk dan campur kode yang terjadi pada tuturan penyiar radio diaros duta swara singkawang.
2.      Apa Faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode campur kode dalam bahasa  penyiar radio diaros duta swara singkawang?   

3.      Implementasi alih kode campur kode pada bahasa penyiar Radio Diaros  Duta Swara Singkawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar