Kritik cerpen “ robohnya surau kami”
Karya : A.A Navis.
Oleh hendrasius
Jurusan :PBSI 3 C STKIP SINGKAWANG
Sebuah karya sastra di ciptakan
oleh pengarang memiliki tujuan dan maksud tertentu.boleh jadi karya tersebut
merupakan sebuah pengalaman hidup ataupun
sebuah sindiran terhadap suatu permasalahan ataupun hal yang bertentangan di msyarakat.
Setiap karya sastra memiliki
nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan kepada para pembaca oleh
pengarang.nilai-nilai kehidupan bisa berbicara tentang nilai social,budaya,politik,ekonomi,religi
atau spiritual dan lain sebagainya yang tentunya sangat bermanfaat bagi para pembaca
karya sastra.
Dalam cerpen “ Robohnya surau kami”
karya AA.Navis,pengarang menyajikan cerpen yang bermuatan religi.pengarang
mengemas ide cerita dengan baik dan penuh kehati-hatian,supaya tidak terjadi
kesalah fahaman dalam memandang dan
menilai isi cerita itu.
Cerpen ini memiliki judul yang
lumayan unik dan menarik buat para
pembaca yang baru belajar dan menyukai cerpen.judul yang menarik akan membuat penasaran para pembaca dan akan
timbul beberapa pertanyaan, Mengapa bisa? Dimana? Apa sebabnya? Siapa serta bagaimana? Pertanyaan – pertanyaan itu pastilah akan
muncul, sehingga pembaca merasa penasaran dan akan dibuat tertegun saat pertama
kali membaca judul dan isi cerita.
Robohnya surau kami bukanlah
menceritakan surau yang roboh akibat terkena tiupan angin topan ataupun puting beliung,akan
tetapi mengisahkan sindiran dari nilai keagamaan seseorang yang kadang-kadang bisa
goyah dan hancur karena kesombongannya sendiri ataupun karena suatu sebab
tertentu.hal-hal yang kita anggap kecil dan murahan ternyata memiliki dampak
yang besar dan bisa berakibat buruk serta fatal buat kita.
Melihat isi cerpen diatas,saya
berpendapat bahwa unsure keagamaan yang diangkat sangatlah kuat dan kental. Penulis
harus berhati-hati dalam menuangkan ide dan hasil pemikirannya,menempatkan
tokoh – tokoh dan alur cerita yang sesuai,agar tidak timbul protes dan
perlawanan dari kalangan tertentu atas dobrakan cerpen yang dibuat.
Cerpen ini memiliki nilai moral
yang sangat tinggi,tentunya pengarang bukanlah orang biasa ,mungkin saja
pengarang merupakan seorang yang religius ataupun seorang pakar spiritual yang
dekat dengan sang pencipta,Sehingga pesan dari tuhan dapat disampaikannya melalui sebuah
karya.pengarang berani mengungkapkan akhlak manusia munafik yang seolah-olah
mereka akan mendapatkan tempat yang bagus dan layak di surga dengan ibadah dan perbuatan
yang merupakan sebuah rutinitas belaka.Penulis juga mengungkapkan adanya protes
kepada tuhan,dari mereka yang munafik dan menganggap tuhan itu tidak adil,dan
meminta tempat yang terbaik serta layak kepada Tuhan.akan tetapi tuhan tetap
berlaku adil,Tuhan tidak mau ibadah hanya dilakukan sebagai hiasan dunia.
Melalui cerita ini juga pengarang berpesan supaya manusia
tahu dan sadar atas apa yang diperbuatnya di dunia,manusia diajarkan untuk
tidak hanya beribadah atau semata-mata berbuat baik saja,namun harus berusaha
dan bekerja dengan tidak bermalas-malasan,dalam mengerjakan apa yang disa
dilakukan buat orang lain.
Kekurangan dalam cerpen ini,pemakaian alur cerita flashback
atau alur mundur dan kurang tepat,sehingga cerita sulit untuk difahami oleh
pembaca yang baru menyukai cerpen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar